Pemerintah AS mengajukan proposal untuk mencegah entitas asing, khususnya dari Tiongkok, menggunakan komputasi awan AS untuk pelatihan model AI, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengumumkan minggu ini, lapor Reuters. Pemerintahan Biden melihatnya sebagai upaya menjaga keamanan nasional dan keunggulan teknologi AS. Sementara itu, entitas Tiongkok masih dapat mengakses layanan yang diterapkan di Eropa dan Timur Tengah.
“Kami tidak bisa memiliki aktor non-negara atau Tiongkok atau orang-orang yang tidak kami inginkan mengakses cloud kami untuk melatih model mereka,” kata Raimondo Reuters. “Kami menggunakan kontrol ekspor pada chip,” katanya. “Chip tersebut ada di pusat data cloud Amerika, jadi kami juga harus mempertimbangkan untuk menutup jalur tersebut bagi potensi aktivitas jahat.”
Aspek penting dari inisiatif ini disebut 'Kenali Pelanggan Anda', dan mengharuskan perusahaan cloud AS untuk mengidentifikasi pengguna asing mereka dengan cermat. Peraturan ini mencegah entitas dari negara seperti Tiongkok mengakses sumber daya cloud AS untuk pengembangan kecerdasan buatan. Raimondo membandingkan hal ini dengan kontrol ekspor yang ada pada prosesor AI berperforma tinggi (seperti H100 dari Nvidia), yang menyoroti perlunya menutup potensi aktivitas jahat yang menggunakan teknologi AS di wilayah Amerika. Inisiatif ini merupakan hasil dari proposal pada bulan Oktober mengenai pemblokiran akses entitas Tiongkok terhadap teknologi cloud yang berbasis di AS.
Peraturan yang diusulkan ini membebankan tanggung jawab yang signifikan pada perusahaan komputasi awan. Perusahaan-perusahaan ini harus memverifikasi identitas pelanggan asing, menjaga standar identifikasi pengguna, dan menyatakan kepatuhan mereka setiap tahun. Aturan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk memastikan bahwa platform cloud AS tidak dieksploitasi untuk pengembangan AI yang berpotensi merugikan. Sementara itu, Tiongkok melihatnya sebagai cara untuk mengekang perkembangan ekonominya.
Sebagian, peraturan AS yang melarang entitas tertentu mengakses cloud Amerika sudah berfungsi. Pada bulan Oktober, Presiden Joe Biden memberlakukan perintah eksekutif yang mengamanatkan bahwa pengembang sistem AI, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional, ekonomi, kesehatan masyarakat, atau keselamatan AS, harus mengungkapkan hasil uji keamanan mereka kepada pemerintah AS sebelum membuat sistem ini tersedia untuk umum. masyarakat.
Tanggapan industri terhadap langkah-langkah ini belum positif, setidaknya di mata masyarakat. Penasihat umum di NetChoice, sebuah kelompok perdagangan industri teknologi, Carl Szabo, mengkritik penerapan perintah eksekutif tersebut karena berpotensi ilegal, dengan alasan bahwa hal tersebut dapat menghalangi kolaborasi internasional di bidang AI.