Alkohol adalah bagian yang ada di mana-mana dalam banyak budaya dan pertemuan sosial. Tapi itu juga merupakan zat yang dapat berdampak besar pada tubuh manusia. Dan itu tetap berada di sistem Anda lebih lama dari yang Anda kira.
Memahami perjalanan alkohol ke dalam tubuh sangat penting untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan Anda dan untuk membuat keputusan yang tepat. Jadi, mari kita selami lebih dalam bagaimana tubuh manusia memproses dan menghilangkan alkohol, serta efek detoks alkohol.
Bagaimana Tubuh Anda Memetabolisme Alkohol?
Mari kita mulai dengan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi ketika tubuh Anda memetabolisme alkohol.
Alkohol sebagian besar diproses oleh enzim di hati, terutama alkohol dehidrogenase (ADH). ADH memecah alkohol menjadi asetaldehidasenyawa beracun yang segera diubah menjadi produk sampingan yang tidak terlalu berbahaya yang disebut asetat.
Dari sana, asetat selanjutnya dipecah menjadi karbon dioksida dan air, yang akhirnya dikeluarkan oleh tubuh. Proses metabolisme ini membantu menjaga kadar alkohol dalam darah, yang dikenal sebagai Konsentrasi Alkohol Dalam Darah (BAC), tetap terkendali.
Baca selengkapnya: Apa Yang Terjadi Pada Otak Anda Saat Berhenti Minum?
Berapa Lama Alkohol Bertahan dalam Darah Anda?
Tubuh memetabolisme alkohol pada tingkat yang cukup konsisten. Rata-rata, hati manusia yang sehat dapat memproses satu minuman standar per jam. Namun, hal ini dapat sangat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, berat badan, jenis kelamin, dan kesehatan secara keseluruhan.
Minuman standar di Amerika biasanya mengandung sekitar 14 gram alkohol murni, yang setara dengan 12 ons bir biasa, 5 ons anggur, atau 1.5 ons minuman beralkohol sulingan. Secara umum, tes darah dapat mendeteksi alkohol dalam sistem Anda selama sekitar 12 jam setelah kamu minum.
Baca selengkapnya: Berapa Banyak Alkohol yang Terlalu Banyak?
Berapa Lama Alkohol Berada di Urin?
Kehadiran alkohol dalam urin bisa bertahan lebih lama dibandingkan di dalam darah. Alkohol biasanya dapat ditemukan dalam urin hingga 12 hingga 24 jam setelah minuman terakhir Anda. Namun, metode pengujian lanjutan, seperti tes urin etil glukuronida (EtG).dapat mendeteksi jejak alkohol bahkan hingga 72 jam atau lebih setelah minuman terakhir.
Lamanya waktu terdeteksinya alkohol dalam urin dapat dipengaruhi oleh kuantitas dan jenis alkohol yang dikonsumsi, tingkat metabolisme individu, dan sensitivitas tes yang digunakan.
Baca selengkapnya: Mengungkap Kebenaran Tentang Alkohol: Benarkah Seburuk Itu Bagi Anda?
Berapa Lama untuk Detoksifikasi Alkohol?
Detoksifikasi alkohol adalah proses yang dapat sangat bervariasi antar individu. Proses detoks mengacu pada waktu yang diperlukan agar semua alkohol dalam sistem Anda dimetabolisme dan tubuh kembali ke fungsi normal. Hal ini dapat memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga minggu, tergantung pada jumlah alkohol yang dikonsumsi, durasi minum, kesehatan individu, dan apakah orang tersebut telah mengembangkan ketergantungan pada alkohol.
Selama detoksifikasi, individu tertentu mungkin juga mengalami gejala penarikan diri. Ini bisa dimulai sejak dini beberapa jam setelah minuman terakhir dan berlangsung selama berminggu-minggu. Tingkat keparahan putus obat juga bergantung pada banyak faktor, termasuk durasi dan intensitas penggunaan alkohol dalam jangka panjang.
Gejala umum penarikan alkohol meliputi:
-
Sakit kepala
-
Berkeringat
-
Tremor atau getar
-
Mual dan muntah
-
Kecemasan
-
Agitasi
-
Detak jantung cepat
-
Palpitasi jantung
-
Tekanan darah tinggi
-
Insomnia
-
Halusinasi
Namun ingat, peminum berat atau mereka yang bergantung pada alkohol harus mencari nasihat profesional sebelumnya berhenti minum alkohol secara kalkun dinginkarena penghentian alkohol terkadang dapat menyebabkan kejang hebat, delirium tremens (DT), dan bahkan kematian.
Baca selengkapnya: Bahkan Minum Dalam Jumlah Sedang Tidak Baik untuk Kesehatan Anda
Berapa Lama Penarikan Alkohol Berlangsung?
Penghentian alkohol bisa menjadi fase yang menantang, dengan durasi dan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap orang. Gejala biasanya memuncak dalam 24 hingga 48 jam pertama dan dapat berkisar dari kecemasan ringan dan gemetar hingga komplikasi parah seperti kejang dan delirium tremens (DT). Fase akut penghentian obat berlangsung sekitar satu minggu, namun beberapa gejala, seperti gangguan tidur dan fluktuasi emosi, dapat bertahan selama berbulan-bulan.
Penting untuk dipahami bahwa penghentian konsumsi alkohol bisa berbahaya, dan dalam beberapa kasus, mengancam jiwa. Pengawasan medis selama fase detoks sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang pernah menjadi peminum berat atau memiliki riwayat gejala putus obat yang parah.
Baca selengkapnya: Apa Efek Alkohol pada Otak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang?
Cara Berhenti Minum
Berhenti minum adalah perubahan besar dalam hidup dan bisa menjadi tugas yang sangat menakutkan. Namun, dengan kombinasi yang tepat antara komitmen pribadi, dukungan, dan sering kali bantuan profesional, adalah mungkin untuk berhenti minum.
Meskipun setiap orang berbeda, berikut beberapa langkah umum yang perlu dipertimbangkan ketika berencana berhenti minum alkohol.
1. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Putuskan apa arti ‘berhenti minum’ bagi Anda – apakah itu berpantang sepenuhnya atau mengurangi ke tingkat yang lebih sehat.
2. Carilah Dukungan
Hal ini dapat datang dari teman, keluarga, kelompok pendukung, atau konselor profesional.
3. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Detoksifikasi di bawah pengawasan medis dapat memberikan keamanan dan kenyamanan. Program rehabilitasi dan terapi juga dapat menjadi sumber daya yang sangat berharga.
4. Mempersiapkan Penarikan
Waspadai gejala penarikan diri dan buatlah rencana untuk menanganinya. Hal ini mungkin memerlukan bantuan medis, dukungan dari orang-orang terkasih, atau strategi untuk menangani keinginan ngemil.
5. Kembangkan Kebiasaan Baru
Mengganti minum dengan aktivitas atau hobi yang sehat bisa bermanfaat. Ini juga membantu menghindari atau mengalihkan perhatian Anda dari pemicu yang mendorong Anda untuk minum.
6. Bersabar dan Baik pada Diri Sendiri
Pemulihan adalah perjalanan yang penuh pasang surut, oleh karena itu kesabaran dan rasa sayang pada diri sendiri sangat penting.
Memahami berapa lama alkohol meninggalkan tubuh Anda sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat mengenai konsumsi minuman beralkohol dan dampaknya terhadap kesehatan dan kehidupan Anda. Tubuh setiap orang merespons alkohol secara berbeda, jadi dengan mengetahui dan memperhatikan dampak spesifik alkohol terhadap Anda, Anda dapat membuat pilihan yang lebih sehat untuk kesejahteraan Anda.
Baca selengkapnya: Apa Itu Pecandu Alkohol Anonim, dan Seberapa Efektifnya?