Loongson telah menggunakan prosesor 16-core LS3C6000, yang dirancang terutama untuk server, lapor MyDrivers. CPU baru ini didasarkan pada iterasi terbaru dari arsitektur set instruksi LoongArch, dan Loongson yakin bahwa LA664 terbarunya dapat menawarkan kinerja yang sebanding dengan core Zen 3 AMD.
Prosesor Loongson LS3C6000 mengemas 16 core LA664 yang mendukung teknologi multithreading simultan (SMT) yang beroperasi pada frekuensi yang tidak diketahui. Inti-inti baru tersebut saling berhubungan menggunakan teknologi DragonChain milik perusahaan, yang diharapkan dapat mengatasi hambatan yang terkait dengan perluasan jumlah inti prosesor. Teknologi ini diharapkan memungkinkan perusahaan membangun prosesor 32-core dan 64-core di masa depan.
Loongson berharap CPU mendatang yang berbasis arsitektur LoongArch 6000 akan sesuai dengan kinerja instruksi per jam (IPC) dari inti Zen 3 AMD. Mencapai kinerja IPC yang sebanding dengan AMD Zen 3 akan menjadi tonggak penting bagi Loongson, karena CPU-nya saat ini tertinggal dibandingkan AMD dan Intel. Mencocokkan kinerja IPC dengan AMD Zen 3 berpotensi menempatkan prosesor ini sebagai pesaing yang layak untuk prosesor AMD EPYC Generasi ke-3 dan CPU Intel Xeon.
Namun, mencapai paritas IPC saja tidak menjamin daya saing prosesor 3A6000/3C6000/3D6000 dibandingkan komponen AMD seri Ryzen 5000 dan EPYC Generasi ke-3, bahkan dengan jumlah inti yang serupa. Faktor-faktor seperti kecepatan clock dan fitur platform lainnya, seperti subsistem memori, akan sangat penting dalam menentukan kinerja secara keseluruhan.
Sementara itu, Loongson melakukan banyak hal untuk menjadikan inti LA664, khususnya, dan CPU berbasis LoongArch, secara umum, lebih kompetitif. Selain mengaktifkan SMT pada core terbarunya, tahun lalu Loongson juga memperkenalkan dukungan untuk instruksi ekstensi pemrosesan vektor (LSX) 128-bit dan instruksi ekstensi pemrosesan vektor lanjutan (LASX) 256-bit untuk CPU baru mereka. Meskipun LSX dan LASX adalah bagian dari mikroarsitektur LoongArch yang terdapat pada prosesor seri 3A5000 saat ini, tidak jelas apakah keduanya diaktifkan sebelumnya dan, jika demikian, apa dampaknya terhadap kinerja.
Menghentikan penggunaan prosesor 16-core LS 3C6000 adalah masalah besar bagi Loongson karena perusahaan perlu menawarkan CPU berperforma lebih tinggi untuk bersaing dengan penawaran dari AMD dan Intel di pasar Cina. Sementara itu, yang masih harus dilihat adalah apakah prosesor seri 6000 Loongson dengan 16, 32, dan 64 core dapat menawarkan kinerja yang layak di ruang komputasi kinerja tinggi (HPC).